mee!!

pendahuluan@@

Jumat, 04 Juli 2014

Resensi Novel "Laskar Pelangi"







Resensi Novel Laskar Pelangi

Identitas                              : Novel Laskar Pelangi
Judul                                   :  Laskar Pelangi
Penulis                                : Andrea Hirata
Penerbit                              :  Bentang
Kota Tempat Terbit            : Jl. Pandega Padma 19, Yogyakarta
Tahun Terbit                       :  Cetakan III, Juli 2007
Tebal halaman                    : 533 halaman termasuk juga tentang penulis

Mereka bersekolah dan belajar pada kelas yang sama dari kelas 1 SD sampai kelas 3 SMP. Pada bagian-bagian akhir cerita, anggota Laskar Pelangi bertambah satu anak perempuan yang bernama Flo, seorang murid pindahan. Keterbatasan yang ada tidak membuat mereka putus asa, tetapi malah membuat mereka terpacu untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih baik.

Cerita terjadi di desa Gantung, Belitung Timur. Dimulai ketika sekolah Muhammadiyah terancam akan dibubarkan oleh Depdikbud Sumsel jikalau tidak mencapai siswa baru sejumlah 10 anak. Ketika itu baru 9 anak yang menghadiri upacara pembukaan, akan tetapi tepat ketika Pak Harfan, sang kepala sekolah, hendak berpidato menutup sekolah, Harun dan ibunya datang untuk mendaftarkan diri di sekolah kecil itu.

Dari sanalah dimulai cerita mereka. Mulai dari penempatan tempat duduk, pertemuan mereka dengan Pak Harfan, perkenalan mereka yang luar biasa di mana A Kiong yang malah cengar-cengir ketika ditanyakan namanya oleh guru mereka, Bu Mus. Kejadian bodoh yang dilakukan oleh Borek, pemilihan ketua kelas yang diprotes keras oleh Kucai, kejadian ditemukannya bakat luar biasa Mahar, pengalaman cinta pertama Ikal, sampai pertaruhan nyawa Lintang yang mengayuh sepeda 80 km pulang pergi dari rumahnya ke sekolah.

Mereka, Laskar Pelangi - nama yang diberikan Bu Muslimah akan kesenangan mereka terhadap pelangi - pun sempat mengharumkan nama sekolah dengan berbagai cara. Misalnya pembalasan dendam Mahar yang selalu dipojokkan kawan-kawannya karena kesenangannya pada okultisme yang membuahkan kemenangan manis pada karnaval 17 Agustus, dan kejeniusan luar biasa Lintang yang menantang dan mengalahkan Drs. Zulfikar, guru sekolah kaya PN yang berijazah dan terkenal, dan memenangkan lomba cerdas cermat. Laskar Pelangi mengarungi hari-hari menyenangkan, tertawa dan menangis bersama. Kisah sepuluh kawanan ini berakhir dengan kematian ayah Lintang yang memaksa Einstein cilik itu putus sekolah dengan sangat mengharukan, dan dilanjutkan dengan kejadian 12 tahun kemudian di mana Ikal yang berjuang di luar pulau Belitong kembali ke kampungnya. Kisah indah ini diringkas dengan kocak dan mengharukan oleh Andrea Hirata, kita bahkan bisa merasakan semangat masa kecil anggota sepuluh Laskar Pelangi ini.

Menurut saya novel ini sangat bermanfaat bagi para remaja, khususnya siswa – siswi, karena pada cerita tersebut dikisahkan perjuangan yang begitu berat yang dialami oleh tokoh – tokoh laskar pelangi untuk bersekolah dan menuntut ilmu agar menjadi orang besar nantinya.

Kelebihan novel ini antara lain :

Berisikan motivasi bagi para pembacanya
Isinya begitu menarik dan mengesankan
Banayak amanat yang dapat diambil dari kisah tersebut, dan lain - lain.

Naskah Laskar Pelangi telah diadaptasi menjadi sebuah film berjudul sama dengan novelnya.Film Laskar Pelangi akan diproduksi oleh Miles Films dan Mizan Production, dan digarap oleh sutradara Riri Riza.

Anggota Laskar Pelangi

Ikal : Tokoh 'aku' dalam cerita ini. Ikal yang selalu menjadi peringkat kedua memiliki teman sebangku bernama Lintang, yang merupakan anak terpintar dalam Laskar Pelangi. Ia berminat pada sastra, terlihat dari kesehariannya yang senang menulis puisi. Ia menyukai A Ling, sepupu dari A Kiong, yang ditemuinya pertama kali di sebuah toko kelontong bernama Toko Sinar Harapan. Pada akhirnya hubungan mereka berdua terpaksa berakhir oleh jarak akibat kepergian A Ling ke Jakarta untuk menemani bibinya.

Lintang : Teman sebangku Ikal yang luar biasa jenius. Ayahnya bekerja sebagai nelayan miskin yang tidak memiliki perahu dan harus menanggung kehidupan 14 jiwa anggota keluarga. Lintang telah menunjukkan minat besar untuk bersekolah semenjak hari pertama berada di sekolah. Ia selalu aktif didalam kelas dan memiliki cita-cita sebagai ahli matematika. Sekalipun ia luar biasa pintar, pria kecil berambut merah ikal ini pernah salah membawa peralatan sekolahnya. Cita-citanya terpaksa ditinggalkan agar ia dapat bekerja untuk membiayai kebutuhan hidup keluarganya semenjak ayahnya meninggal.

Sahara : Satu-satunya gadis dalam anggota Laskar Pelangi. Sahara adalah gadis keras kepala berpendirian kuat yang sangat patuh kepada agama. Ia adalah gadis yang ramah dan pandai, ia baik kepada siapa saja kecuali pada A Kiong yang semenjak mereka masuk sekolah sudah ia basahi dengan air dalam termosnya.

Mahar : Pria tampan bertubuh kurus ini memiliki bakat dan minat besar pada seni. Pertama kali diketahui ketika tanpa sengaja Bu Muslimah menunjuknya untuk bernyanyi di depan kelas saat pelajaran seni suara. Pria yang menyenangi okultisme ini sering dipojokkan teman-temannya. Ketika dewasa, Mahar sempat menganggur menunggu nasib menyapanya karena tak bisa ke manapun lantaran ibunya yang sakit-sakitan. Akan tetapi, nasib baik menyapanya dan ia diajak petinggi untuk membuat dokumentasi permainan anak tradisional setelah membaca artikel yang ia tulis di sebuah majalah, dan akhirnya ia berhasil meluncurkan sebuah novel tentang persahabatan.

A Kiong : Anak Hokian. Keturunan Tionghoa ini adalah pengikut sejati Mahar sejak kelas satu. Baginya Mahar adalah suhunya yang agung. Kendatipun pria kecil ini berwajah buruk rupa, ia memiliki rasa persahabatan yang tinggi dan baik hati, serta suka menolong pada siapapun kecuali Sahara. Namun, meski mereka selalu bertengkar, ternyata mereka berdua saling mencintai satu sama lain.

Syahdan : Anak nelayan yang ceria ini tak pernah menonjol. Kalau ada apa-apa dia pasti yang paling tidak diperhatikan. Misalnya ketika bermain sandiwara, Syahdan hanya kedapatan jadi tukang kipas putri dan itupun masih banyak kesalahannya. Syahdan adalah saksi cinta pertama Ikal, ia dan Ikal bertugas membeli kapur di Toko Sinar Harapan semenjak Ikal jatuh cinta pada A Ling. Syahdan ternyata memiliki cita-cita yang tidak pernah terbayang oleh Laskar Pelangi lainnya yaitu menjadi aktor. Dengan bekerja keras pada akhirnya dia menjadi aktor sungguhan meski hanya mendapatkan peran kecil seperti tuyul atau jin... Setelah bosan, ia pergi dan kursus komputer. Setelah itu ia berhasil menjadi network designer.

Kucai : Ketua kelas sepanjang generasi sekolah Laskar Pelangi. Ia menderita rabun jauh karena kurang gizi dan penglihatannya melenceng 20 derajat, sehingga jika ia menatap marah ke arah Borek, maka akan terlihat ia sedang memperhatikan Trapani. Laki-laki ini sejak kecil terlihat bisa menjadi politikus dan akhirnya diwujudkan ketika ia dewasa menjadi ketua fraksi di DPRD Belitong.

Borek : Pria besar maniak otot. Borek selalu menjaga citranya sebagai laki-laki macho. Ketika dewasa ia menjadi kuli di toko milik A Kiong dan Sahara.

Trapani : Pria tampan yang pandai dan baik hati ini sangat mencintai ibunya. Apapun yang ia lakukan harus selalu didampingi ibunya, seperti misalnya ketika mereka akan tampil sebagai band yang dikomando oleh Mahar, ia tidak mau tampil jika tak ditonton ibunya. Cowok yang bercita-cita menjadi guru ini akhirnya berakhir di rumah sakit jiwa karena ketergantungannya terhadap ibunya.

Harun : Pria yang memiliki keterbelakangan mental ini memulai sekolah dasar ketika ia berumur 15 tahun. Laki-laki jenaka ini senantiasa bercerita tentang kucingnya yang berbelang tiga dan melahirkan tiga anak yang masing-masing berbelang tiga pada tanggal tiga kepada Sahara dan senang sekali menanyakan kapan libur lebaran pada Bu Muslimah. Ia menyetor 3 buah botol kecap ketika disuruh mengumpulkan karya seni kelas enam.

Tokoh-tokoh Lain Dalam Novel Laskar Pelangi

Bu Muslimah : Bernama lengkap N.A. Muslimah Hafsari Hamid binti K.A. Abdul Hamid. Dia adalah Ibunda Guru bagi Laskar Pelangi. Wanita lembut ini adalah pengajar pertama Laskar Pelangi dan merupakan guru yang paling berharga bagi mereka.

Pak Harfan : Nama lengkap K.A. Harfan Efendy Noor bin K.A. Fadillah Zein Noor. Kepala sekolah dari sekolah Muhammadiyah. Ia adalah orang yang sangat baik hati dan penyabar meski murid-murid awalnya takut melihatnya.

Flo : Bernama asli adalah Floriana, seorang anak tomboi yang berasal dari keluarga kaya. Dia merupakan murid pindahan dari sekolah PN yang kaya dan sekaligus tokoh terakhir yang muncul sebagai bagian dari laskar pelangi. Awal pertama kali masuk sekolah, ia sempat membuat kekacauan dengan mengambil alih tempat duduk Trapani sehingga Trapani yang malang terpaksa tergusur. Ia melakukannya dengan alasan ingin duduk di sebelah Mahar dan tak mau didebat.

A Ling : Cinta pertama Ikal yang merupakan saudara sepupu A Kiong. A Ling yang cantik dan tegas ini terpaksa berpisah dengan Ikal karena harus menemani bibinya yang tinggal sendiri.

Novel Laskar pelangi yang ditulis Andrea Hirata, tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga di luar Indonesia, hingga ke Amerika Serikat dan mendapatkan penghargaan penerbit para pemenang nobel sastra. Hingga Desember 2012 ada 36 negara yang mempopulerkan Novel Laskar Pelangi ini dan menjadi Best Seller serta diterjemahkan kedalam 18 bahasa.


Sumber :

Perbedaan Laporan beserta contohnya

PERBEDAAN LAPORAN BESERTA CONTOHNYA
Pengertian laporan 

Laporan mempunyai peranan yang penting pada suatu organisasi karena dalam suatu organisasi dimana hubungan antara atasan dan bawahan merupakan bagian dari keberhasilan organisasi tersebut. Dengan adanya hubungan antara perseorangan dalam suatu organisasi baik yang berupa hubungan antara atasan dan bawahan, ataupun antara sesama karyawan yang terjalin baik maka akan bisa mewujudkan suatu sistem delegation of authority dan pertanggungjawaban akan terlaksana secara effektif dan efisien dalam organisasi.

Pengertian laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan atau keterangan berdasarkan keadaan objektif yang dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat, didengar, atau dirasakan sendiri) ketika si pelapor melakukan suatu kegiatan. dalam pembuatan suatu laporan formal, bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang baik, jelas dan teratur. Bahasa yang baik tidak berarti bahwa laporan itu mempergunakan gaya bahasa yang penuh hiasan, melainkan dari segi sintaksis bahasanya teratur, jelas memperlihatkan hubungan yang baik antara satu kata dengan kata yang lain dan antara satu kalimat dengan kalimat lain. Penggunaan kata ganti orang pertama dan kedua harus dihindari, kecuali penggunaan kata ”kami” bila yang menyampaikan laporan adalah suatu badan atau suatu tugas.

A.    Prinsip – prinsip Penulisan laporan
Laporan pada dasarnya adalah alat komunikasi juga. Supaya dapat digunakan sebagai alat komunikasi yang efektif, sebuah laporan harus memenuhi syarat–syarat berikut ini.
1.      Lengkap
Artinya data dan fakta yang ada dalam laporan harus lengkap.
2.      Jelas
Sebuah laporan disebut jelas bila uraian dalam laporan tidak memberi peluang ditafsirkan secara berbeda oleh pembaca yang berbeda. Ini dapat dicapai bila bahasa yang digunakan benar dan komunikatif
3.      Benar / akurat
Data dan fakta yang salah dapat menuntun pembaca membuat suatu keputusan yang salah. Jadi kebenaran dan keakuratan isi laporan sangat diperlukan.
4.      Sistematis
Laporan harus diorganisasikan sedemikian rupa, dengan system pengkodean yang teratur, sehingga mudah dibaca dan diikuti oleh pembaca. Laporan yang sistematis juga menunjang unsur kejelasan yang sudah diciptakan oleh unsur – unsur bahasa.
5.      Objektif
Penulis laporan tidak boleh memasukkan selera pribadi ke dalam laporannya. Pelapor harus bersikap netral dan memakai ukuran umum dalam minilai sesuatu.
6.      Tepat waktu
Ketepatan waktu mutlak diperlukan, karena keterlambatan laporan bisa mengakibatkan keterlambatan pengambilan keputusan.

B.      Jenis Laporan
  Laporan dapat digolongkan menurut :

1. Maksud pelaporan
Laporan informativ, yaitu laporan yang dimaksudkan untuk memberi informasi dan bukan dimaksudkan untuk memberi analisis atau rekomendasi. Titik pentingnya adalah pemberian informasi yang akurat dan terinci.
Laporan rekomendasi, yaitu laporan yang di samping memberikan informasi juga menyertakan pendapat si pelapor, dengan maksud memberikan rekomendsasi (usul yang tidak mengikat). Meski demikian akurasi dan rincian informasi tetap diperlukan supaya rekomendasi yang diberikan juga meyakinkan.
Laporan analitis, yaitu laporan yang memuat sumbangan pikiran si pelapor, bisa berupa pendapat atau saran, setelah melalui analitis yang matang dan mendalam. Kebanyakan laporan akademis berada pada kategori ini.
Laporan Pertanggungjawaban, di mana si pelapor memberi gambaran tentang pekerjaan yang sedang dilaksanakan (Progress report) atau sudah dilaksanakan (bersifat evaluatif).
Laporan Kelayakan (feasibility report). Pelapor menganalisis suatu situasi atau masalah secara mendalam untuk menuju penilaian yang bersifat pilihan: layak atau tidak. Berbagai alternative dinanalisis, kemudian ditentukan mana yang lebih baik

2. Bentuk Laporan
Laporan berbentuk Memo; Biasanya laporan pendek yang memuat hal – hal pokok saja, dan beredar di kalangan intern organisasi.
Laporan berbentuk Surat; Isinya lebih panjang daripada laporan yang berbentuk memo, sekitar tiga lembar folio. Bisa ditujukan ke luar organisasi.
Laporan berbentuk naskah; Laporan ini bisa panjang atau pendek. Bila panjang dibuat dalam format buku, dan dalam penyampaiannya mutlak diperlukan surat atau memo pengantar.
Laporan berbentuk Campuran; Laporan ini tidak lain gabungan antara bentuk naskah dengan memo atau surat. Dibuat begini karena isinya cukup kompleks sehingga harus dipadukan dengan bentuk naskah agar pengkodean bagian – baiannya lebih mudah dilakukan.
Laporan berbentuk formulir.
Laporan berbentuk buku.

3. Waktu Penyampaian
Laporan Insidental; Laporan ini tidak disampaikan secara rutin, hanya sekali- sekali saja dalam rangka suatu kegiatan yang tidak terjadwal tetap.
Laporan Periodik; Ditulis dalam suatu periode tertentu dan dinamai sesuai periodenya pula. Contoh: Laporan harian, Mingguan, Bulanan dan seterusnya.   
Sistematika laporan 
Laporan ilmiah dapat berbentuk naskah atau buku karena berisi hal-hal yang terperinci berkaitandengan data-data yang akurat dan lengkap.Laporan ilmiah atau laporan formal terdiri atas:
1.bagian awal, terdiri atas :
a.halaman judul:judul, maksud, tujuan penulisan, identitas penuli, intansi asal, kotapenyusunan,dan tahun.
b. halaman pengesahan (jika perlu)
c. halaman motto/semboyan(jika perlu)
d. halaman persembahan (jika perlu)
e. prakata
f. daftar isi
g. daftar table
h. daftar grafik
i. daftar gambar 
 j.abstrak: uraian singkat tentang isi laporan 2. bagian isi
a. Bab I pendahuluan berisi tentang :
(1) latar belakang
(2)identitas masalah
(3) pembatasan masalah
(4)rumusan masalah
(5) tujuan dan manfaat

b. Bab II                      : kajian pustaka

c. Bab III                    :metode
d. Bab IV                    :pembahasan
e. Bab V                      : penutup

3.       bagian akhir          :
a. daftar pustaka
b. daftar lampiran
c. indeks    : daftar istilah

   Jenis-jenis laporan
a. Laporan Program Kerja 
b. Laporan Ilmiah 
c. Laporan  pertanggung  jawaban

Laporan adalah satu bentuk penyataan yang logikal dan tersusun. Ianya mengandungi bahagian-bahagian, tajuk-tajuk dan subtajuk-subtajuk. Sebab-sebab laporan ditulis                     :
Mengenal pasti masalah 
Memberikan maklumat dan fakta 
Mencadangkan penyelesaian 
Mencadangkan tindakan yang perlu dilakukan 
Membuat kesimpulan 
Menilai sesuatu penyelidikan atau aktiviti 
Membuat rekod sesuatu peristiwa 
Menganalisi aktiviti perniagaan
Mensintesis sesuatu pelan tindakan 
Menghuraikan sesuatu peristiwa, prosedur, tindakan dll. 
            Laporan boleh berbentuk pendek atau panjang dalam format informal atau formal 




Sifat Laporan 

Laporan yang baik harus ditulis dengan bahasa yang baik dan jelas sehingga menimbulkan pengertian yang tepat, bukan kesan atau sugesti. Di bawah ini adalah sifat-sifat yang harus dikandung oleh sebuah laporan. 

1. Mengandung imaginasi 
Hal ini memiliki pengertian bahwa pelapor harus tahu secara tepat siapa yang akan menerima laporan. 
2. Sempurna dan komplit 
Tidak boleh ada hal-hal yang diabaikan bila hal-hal tersebut diperlukan untuk memperkuat kesimpulan dalam laporan itu. Selain itu laporan tidak boleh mengandung unsur yang menyimpang dan memihak. 
3. Disajikan secara menarik 
Pelapor harus berusaha menarik perhatian si penerima laporan dengan nilai yang terkandung di dalam laporan. 

Dasar-dasar Laporan 
1. Pemberi Laporan 
Pemberi laporan dapar berupa perorangan atau badan 
2. Penerima Laporan 
Penerima laporan adalah perorangan atau badan yang menuugaskan atau dianggap perlu mendapatkan laporan tersebut. 
3. Tujuan Laporan 
Umumnya tujuan laporan adalah untuk mengatasi suatu masalah, mengambil suatu keputusan yang lebih efektif, mengetahui perkembangan suatu masalah, mengadakan pengawasan dan perbaikan, menemukan teknik baru, dan sebagainya. 

Bahasa Laporan 
Sekurang-kurangnya dari segi sintaksis bahasanya teratur, jelas memperlihatkan hubungan yang baik antara satu kalimat dengan kalimat yang lain. Bidang yang dilaporkan dan orang yang menerima laporan seringkali mempengaruhi gaya bahasa yang digunakan. 

Macam-macam Laporan 
1. Laporan berbentuk formulir isian 
    Jenis laporan ini biasanya bersifat rutin dan sering berbentuk angka-angka. 
2. Laporan berbentuk surat
    Biasanya bentuknya lebih panjang dari surat-surat biasa. 
3. Laporan berbentuk memorandum
    Jenis laporan ini sering digunakan untuk laporan yang singkat. 
4. Laporan perkembangan dan laporan keadaan
Laporan perkembangan adalah suatu macam laporan untuk menyampaikan perkembangan,    perubahan atau tahap mana yang sudah dicapai dalam usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Laporan keadaan adalah laporan yang menggambarkan kondisi yang ada pada saat laporan itu dibuat. 
5. Laporan berkala 
   Jenis laporan ini dibuat dalam jangka waktu tertentu. 
6. Laporan laboratories 
   Salah satu tujuan dari laporan laboratoris adalah menyampaikan hasil dari percobaan atau kegiatan yang dilakukan dalam laboratorium. 

Laporan formal adalah laporan yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu, nadanya bersifat impersonal dan materinya disajikan seperti dalam suatu pola struktur yang terdapat dalam buku-buku. Bila terdapat satu atau dua persyaratannya yang tidak dipenuhi, disebut laporan semi-formal, sedangkan laporan yang tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan disebut laporan non-formal.

Laporan formal, semi-formal, dan non-formal merupakan laporan yang bersifat resmi (formil). Bila laporan tersebut bersifat pribadi dan bentuknya sesuai dengan keinginan penulis maka laporan itu bersifat tidak resmi (informil). 

Ciri-ciri umum untuk menentukan apakah suatu laporan termasuk laporan formal: 
1. Harus ada halaman judul 
2. Biasanya ada sebuah surat penyerahan 
3. Memiliki daftar isi 
4. Ada sebuah ikhtisar (atau abstrak) yang mengawali laporan 
5. Ada bagian pendahuluan 
6. Bila ada kesimpulan dan saran (rekomendasi) biasanya diberi judul tersendiri 
7. Isi laporan yang terdiri dari judul-judul dengan tingkat yang berbeda-beda 
8. Bernada resmi, bergaya impersonal 
9. Bila perlu disertai dengan tabel-tabel dan angka-angka, baik yang terjalin dalam teks   laporan maupun dikumpulkan dalam satu bagian tersendiri 
10. Biasanya didokumentasikan secara khusus 

Laporan formal adalah laporan yang memenuhi semua persyaratan di atas, nadanya bersifat impersonal, dan materinya disajikan dalam suatu pola struktur seperti yang terdapat dalam buku-buku. Bila ada satu atau beberapa syarat tidak terpenuhi, laporan itu disebut semi-formal sedangkan laporan yang tidak memenuhi persyaratan di atas disebut laporan non-formal. 

Struktur Laporan Formal 
1. Halaman judul 
    Jangan menggunakan judul yang terlalu panjang. 
2. Surat penyerahan
Surat penyerahan atau letter of transmittal berfungsi sebagai kata pengantar pada sebuah buku. 
3. Daftar isi
 Bagian ini memuat rekapitulasi dari semua judul yang ada dalam laporan. Pokok-pokok   yang paling penting ditempatkan semakin ke kiri. 
4. Ikhtisar dan abstrak 
    Ikhtisar merupakan bagian dari tulisan yang menyampaikan informasi penting dari sebuah   laporan dalam bentuk yang sangat singkat. 





Abstrak adalah bagian uraian yang sangat singkat, jarang lebih panjang dari enam atau delapan baris untuk menerangkan aspek-aspek yang tercakup dalam sebuah uraian. 

1. Pendahuluan 

2. Isi laporan 

Isi laporan menyangkut inti persoalan. 
1. Kesimpulan dan saran 
2. Bagian pelengkap 


CONTOH LAPORAN HASIL WAWANCARA (NARASI)

Berdasarkan petunjuk, metode, dan teknik pelaksanaan wawancara yang dipaparkan pada posting sebelumnya. Berikut contoh laporan hasil wawancara yang disusun menggunakan narasi

Laporan Hasil Wawancara
Hari/Tanggal Pelaksanaan       : Selasa, 27 Januari 2011
Waktu Pelaksanaan                 : 12.15 WIB
Tempat Pelaksanaan                : Kantor Desa Cibunar
Narasumber                             : Mulya Sukmana (Kepala Desa Cibunar)
Pewawancara                          : Noer fajrin, Annisa Aprinia, Popi Fadilah
Tema wawancara                    : Seputar Desa Cibunar
Tujuan wawancara                : Mengetahui perkembangan Desa Cibunar berdasarkan bidang     pendidikan dan kesejahteraan masyarakat desanya.

Hasil Wawancara
Mulya Sukmana (narasumber) sebagai Kepala Desa Cibunar, yang telah menjabat selama 2 periode dari tahun 1999 sampai 2011 inilah masa bakti beliau. Tugas, wewenag, kewajiban dan Hak Kepala Desa adalah memimpin penyelenggaraan pemerintahan Desa Cibunar berdasarkan kebijakan yang diterapkan bersama BPD Desa Cibunar, Mengajukan rancangan peraturan desa, membina kehidupan masyarakat Desa cibunar, membina perekonomian masyarakat Desa Cibunar, mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif.
Jumlah penduduk Desa Cibunar sekitar 13.000 jiwa yang mayoritas penduduknya pemeluk agama islam, dari jumlah tersebut sebagian besar masyarakatnya adalah masyarakat yang berpendidikan. Seperti yang dipaparkan oleh Mulya Sukmana, Kepala Desa Cibunar, “Kualitas pendidikan di desa Cibunar sudah sangat membaik karena sudah banyak anak-anak berprestasi baik secar akademik maupun nonakademi, hal ini didunkung oleh sarana belajar yang optimal.” Selain itu, beliau juga menegaskan bahwa di desa tempat mereka tinggal saat ini sering sekali melaksanaan sarasehan dan lokakarya, demi memajukan tingkat kesejahteraan masyarakat desa dalam bidang-bidang tertentu, khususnya pendidikan.
Namun dari 13.000 jiwa yang berdiam di Desa Cibunar, ada sebagian warganya yang kurang mampu dari segi ekonomi. Oleh karena itu desa ini juga mendapat bantuan RASKIN ( Beras Miskin) beras dari pemerintah yang sudah di subsidi seperti di desa-desa lainnta yang taraf perekonomiannya masih rendah. Penyaluran beras dilakukan melalui para ketua RT, masing-masing RT mendapat umumnya memperoleh pembagian RASKIN kurang lebih sebanyak 25 karung beras, tiap 1 karungnya seberat 25 kg. Bantuan ini cukup membantu warga yang masih kurang mampu tersebut.
Rasa tolong-menolong yang kuat di lingkungan Desa CIbanur sangatlah erat, tentunya hal ini dapat kita contoh dan terapkan di lingkungan tempat tinggal sehari-hari. Sehingga terjalin kekeluargaan antarsesama warga dalam suatu lingkungan masyarakat tertentu.

Sumber :
http://odebhora.wordpress.com/2011/11/11/belajar-tentang-laporan/ 
http://id.scribd.com/doc/51789868/Pengertian-laporan