mee!!

pendahuluan@@

Sabtu, 28 Desember 2013

Abu Thalhah R.a Mewakafkan Kebunnya Karena Dia Telah Mengingatnya Ketika Shalat

Abu Thalhah R.a Mewakafkan Kebunnya Karena Dia Telah Mengingatnya Ketika Shalat

Abu Thalhah r.a pada suatu hari sedang mendirikan shalat didalam kebunnya. Tiba-tiba perhatiannya tertarik kepada seekor burung yang tersesat diantara rimbunan daun yang tebal. Matanya mengikuti gerak-gerik burung itu sehingga lupa dengan jumlah rakaat yang telah dilakukannya. Kelalaiannya telah menimbulkan penyesalan yang luar biasa dalam hatinya. Stelah menyelesaikan shalatnya, ia pergi ke rumah Rasulullah saw., lalu ia berkata, “ Aku telah tertimpah musibah karena kebunku ini. Oleh karena itu kebun ini kuserahkan kepada Allah (Mewakafkannya untuk dipergunakan di jalan Allah). Apabila engkau menghendakinya, silahkan gunakan sesuai dengan keinginan engkau.”
                Peristiwa yang hampir serupanjuga terjadi pada zaman khalifah Utsaman r.a. Seorang Anshar sedang mengerjakan shalat dalam kebunnya, tiba-tiba pandangannya tertuju kepada buah-buah ranum yang bergantungan didahan-dahan pohon. Hal ini menyebabkan dia lupa jumlah rakaat yang telah dikerjakannya. Hatinya amat sedih mendapatkan musibah yang disebabkan oleh buah-buahan dikebunnya itu, sehingga ia pun datang kehadapan Utsman r.a an berkata, “Aku akan menginfakkan kebunku ini dijalan Allah dan gunakanlah harta ini sesuai dengan keinginanmu.” Kemudian Utsman r.a menjual kebun itu dengan seharga 50.000 dirham dan uangnya digunakan untuk perjuangan agama. (Al Muwatha – Imam Malik)

                Hikmah : Inilah sebagian contoh mengenai keadaan iman para sahabat. Karena mereka menganggap  bahwa shalat adalah sesuatu yang sangat penting dan berharga, maka mereka rela menginfakkan apapun miliknya apabila mengganggu kekhusyuan mereka dalam shalat, sehingga kebun seharga 50.000 Dirham tidak segan-segan mereka sedekahkan. Dalam kitab orang sufi. Hubungan ini dibedakan sejauh mana mereka taat kepada Allah Swt. Daripada memperhatikan hal-hal yang lain. Karena ketaatan para sahabat kepada Allah tidak terpengaruh oleh benda-benda lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar