mee!!

pendahuluan@@

Kamis, 24 Oktober 2013

Hikayat para nabi

Hikayat Para Sahabat
Perasaan Takut Abu Bakar R.a

                Semua pengunat Ahlussunnah wal jamaah sepakat, bahwa Abu Bakar Shiddiq r.a adalah orang yang paling utama dikalangan para sahabat Nabi saw. Dan seluruh manusia selain Anbiya a.s.. Rasullullah saw. Sendiri pernah menyampaikan berita gembira kepadanya bahwa dia akan menjadi pemimpin jamaah di surga nanti dan semua pintu surga akan memanggil nama Abu  Bakar. Nabi saw. Juga bersabda , “orang yang pertama masuk Surga dikalangan umatku adalah Abu Bakar.”
                Namu demikian, dia masih memiliki perasaan takut (khauf) yang tinggi kepada Allah Swt.. Dia sering berkata, “Alangkah baiknya seandainya saya menjadi sebatang pohon yang kemudian akan ditebang dan dijadikan kayu bakar.” Kadang-kadang dia berkata , “Alangkah baiknya kau saya sehelai rumput yang akan habis dimakan binatang ternak.”
                Pada suatu hadi dia pergi ke sebuah taman, dan melihat seekor burung sedang berkicau, dia berkata, “ Wahai burung, sungguh beruntung kamu, kamu makan, minum dan terbang diantara pepohonan tanpa perasaan takut tentang hari akhirat. Andaikan Abu Bakar sepertimu, wahai burung.”
                Rabi’ah Aslami r.a bercerita , “ Suatu hari saya pernah bertengkar dengan Abu Bakar , dalam pertengkaran itu ia mengeluarkan kata-kata kasar kepada saya. Namun kemudian ia menyadari kesalahannya itu,  lalu berkata, “Ucapkanlah kata-kata kasar itu sebagai balasan kepadaku .’ tetapi saya akan mengadukan hal ini kepada Rasulluah saw.. “ Saya tetap tidak mau mengalah, maka ia berdiri lalu meninggalkan saya.
                Beberapa orang dari Bani Aslam yang menyaksikan peristiwa ini berkata, ‘aneh sekali orang ini, dia yang memulai, dia sendiri yang akan mengadukan kepada Rasulullah saw. ‘ Saya berkata kepada mereka,”Tahukah kalian,  siapa dia? Dia adalah Abu Bakar, menyakitinya berarti menyakiti Rasulullah saw., dan menyakiti Rasulullah berarti menyakiti Allah. Kalau perbuatan saya menyakiti Allah, siapakah yang dapat menyelamatkan saya ?’ Setelah berkata demikian, saya berdiri lalu pergi menemui Rasulullah saw. Berkata, ‘keenggananmu untuk membalas dam menjawabnya, itu memang baik. Tetapi untuk menyenangkan hatinya , sebaiknya engkau berkata, ‘ Semoga Allah memaafkanmu, Abu Bakar.”
                Hikmah : Begitulah perasaan takut yang dicontohkan Abu  Bakar r.a. ketakutannya menerima menerima pembalasan diakhirat karena kata-katanya yang sepele, menyebabkan ia memaksa Rabi’ah Aslami untuk membalas perbuatannya. Kekesalan dan penderitaan batinnya akibat kesalahannya menyebabkan ia mengadukan peristiwa itu kepada Rasulullah saw. Dengan harapan beliau dapat menolongnya.

                Sedangkan pada hari ini, diantara kita sering terjadi caci-mencaci, tetapi tidak ada sedikit pun dalam hati kita rasa takut tentang hari akhirat, padahal disana segala perbuatan akan dibalas. Badingkanlah dengan perasaan takut Abu Bakar r.a. itu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar