mee!!

pendahuluan@@

Kamis, 24 Oktober 2013

Hikayat Para Sahabat

Hikayat Para Sahabat
Abdullah bin Abbas R.a menghafal al-Quran Sewaktu masih Kecil

                Abdullah bin Abbas r.a bercerita ,” Bertanyalah kepadaku tentang tafsir al-quran, karena aku telah menghafal al-quran sejak masih anak-anak. “Dalam riwayat lain, ia berkata, “ketika aku berusia sepuluh tahun, aku sudah dapat menghafal al-quran hingga manzil (juz) terakhir.” (Bukhari – Alfathu)
                Bacaan al-Quran para sahabat memang berbeda dengan bacaan al-Quran orang ‘Ajam pada zaman sekarang. Para sahabat benar-benar memahami al-Quran yang mereka baca. Akhirnya, Ibnu Abbas r.a. menjadi seorang ulama besar dan ahli tafsiir, karena hafalannya yang sangat kuat sejak masih anak-anak. Tetapi hadist-hadist Nabi saw. Tentang penafsiran al-Quran yang diriwayatkan oleh nya memang sangat sedikit jika dibandingkan dengan sahabat-sahabat lainnya.
                Abdullah bin Mas’ud r.a berkata, “ Ahli tafsir terbaik adalah Ibnu Abbas r.a.” abu Abdurrahman r.a berkata, “ jika para sahabat mengajarkan al-Quran kepada kami , mereka berkata, ‘Kami  belajar al-Quran dari Rasulluah saw. sebanyak 10 ayat berikutnya sebelum 10 ayat tadi disesuaikan anatara ilmu dengan amalnya,” (Muntakhab Kanzuul Ummal)
                Ketika Rasulullah saw. meninggal dunia, Abdullah bin Abbas r.a berusai 13 tahun. Dalam usia semuda itu, Ibnu Abbas r.a dapat menafsirkan banyak ayat-ayat al-Quran dan Hadist, itu adalah suatu karamah yang besar dan teladan yang patut ditiru. Sehingga dia menjadi imam dan ahili tafsir yang terkenal. Para tikih sahabat pun bertanya tentang tafsir al-Quran kepadanya. Ini semua berkat doa Nabi saw.
                Pada suatu hari, Nabi saw. keluar uantuk buang air. Ketika beliau saw. selesai dari beristinja, beliu mendapati sebuah panci sudah penuh berisi air diluar tempat beliau mendapati sebuah panci sudah penuh berisi air diluar tempat beliau beristinja . Maka beliau bertanya, “Siapakah yang menaruh panci ini disini?”
                “Ibnu Abbas r.a yang telah menaruhnya” jawab para sahabat. Mendengar hal itu, Rasulullah saw. sangat senang terhadap pelayanan Ibnu Abbas r.a., kemudian beliau mendoakannya, “Ya Allah, berikanlah kepadanya kefahaman agama dan al-Quran.”

                Pada suatu ketika, Rasulullah saw. sedang mendirikan solat sunnat dan Ibnu Abbas r.a. mengikutinya dibelakang , Lalu Nabi saw. menarik tangannya sehingga berdiri tepat di samping kanan Rasulullah saw.. Jika dua orang akan melaksanakan shalat berjamaah, maka sebaiknya mereka bediri sejajar, bukan imam di depan dan makmum dibelakang. Kemudian Rasulullah saw. bertanya,” mengapa engkau mundur lagi ke belakang?” Ibnu Abbas r.a menjawab, “ Wahai Rasulullah, engaku adalah pesuruh Allah , bagaimana aku dapat sendiri sejajar dengan mu?” Dengan jawaban itu, Rasulullah saw. mendoakannya agar ditambahkan lagi ilmu kefahaman agama baginya.” (al Ishabah). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar